Popular Posts

Friday, June 29, 2012

Sehari Saja.......


{Allah telah menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang." Sesungguhnya
Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.}
(QS. Al-Mujadilah: 21)

{Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman
dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari Kiamat).}
(QS. Al-Mu'min: 51)

Bentuk ketetapan pada kalimat ini merupakan janji Allah yang tidak
akan pernah diingkari dan tidak akan pernah ditunda.

{Dan, aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Melihat akan hamba-hamba-Nya. Maka, Allah memeliharanya dari kejahatan
tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat
buruk.}
(QS. Al-Mu'min: 44-45)

{Dan, hanya kepada Allah-lah orang-orang mukmin bertawakal.}
(QS. Ali 'Imran: 122)

Janganlah bersedih! Anggap saja diri Anda tidak akan hidup kecuali
sehari saja, sehingga mengapa Anda harus bersedih dan marah pada hari
ini?

Dalam sebuah atsar disebutkan: Ketika pagi tiba, janganlah menunggu
sore; dan ketika sore tiba, janganlah menunggu datangnya pagi.
Artinya, hiduplah dalam batasan hari ini saja. Jangan mengingat-ingat
masa lalu, dan jangan pula was-was dengan masa yang akan datang.

Seorang penyair berkata,
Yang lalu telah berlalu, dan harapan itu masih gaib
dan engkau pasti punya waktu di mana engkau harus ada
Menyibukkan diri dengan mengingat masa lalu, dan meratapi kembali
kegetiran-kegetiran hidup yang pernah terjadi dan telah berlalu, adalah
sebuah ketololan dan kegilaan.

Pepatah Cina menyebutkan: "Jangan dulu menyeberangi jembatan
sebelum Anda sampai di jembatan itu."
Artinya, jangan bersikap apriori terhadap kejadian-kejadian yang belum
tentu terjadi, sampai Anda benar-benar mengalami dan merasakannya
sendiri.

Salah seorang ulama salaf mengatakan: "Wahai anak Adam, hidupmu
itu tiga hari saja: hari kemarin yang telah berlalu, hari esok yang belum
datang, dan hari ini di mana Anda harus bertakwa kepada Allah!"

Bagaimana orang yang masih menanggung beban berat kesedihan masa
lalu dan kecemasan terhadap masa depan dapat hidup tenang hari ini?

Bagaimana mungkin orang yang selalu mengingat-ingat sesuatu yang telah
lewat dan telah berlalu akan tenang dalam hidupnya hari ini? Pasalnya,
pastilah waktunya akan habis untuk meratapi semua kesedihan yang telah
berlalu itu. Dan pada akhirnya, semua itu sama-sama tidak ada gunanya.

Atsar yang berbunyi: Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika
sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi, dapat pula diartikan bahwa
Anda harus membatasi angan-angan Anda, menunggu ajal yang sewaktu waktu
menjemput Anda, dan selalu berbuat yang terbaik.

 Jangan larut dalam kecemasan-kecemasan di luar hari ini.
 Kerahkan segala kemampuan untuk hari ini.
 Berbuatlah semaksimal mungkin, dan pusatkan konsentrasi Anda
untuk melakukan sesuatu dengan cara meningkatkan kualitas moral,
menjaga kesehatan, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.

Jangan bersedih, karena qadha' telah ditetapkan, takdir pasti terjadi,
pena-pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan pun telah
dilipat, dan semua perkara telah habis ditetapkan. Betapapun, kesedihan
Anda tidak akan mengajukan atau mengundurkan kenyataan yang akan
terjadi, dan tidak pula akan menambahkan atau menguranginya.

Jangan bersedih, sebab kesedihan itu akan mendorong Anda untuk
menghentikan putaran roda zaman, mengikat matahari agar tak terbit,
memutar jarum jam kembali ke masa lalu, berjalan ke belakang, dan
membawa air sungai kembali ke sumbernya semula.

Jangan bersedih, sebab rasa sedih itu laksana angin puyuh yang hanya
akan mengacaukan arah angin, membuat air bah di mana-mana, mengubah
cuaca langit, dan menghancurkan bunga-bunga nan indah yang ada di taman.

Jangan bersedih, sebab orang yang bersedih itu ibarat seorang wanita
yang mengurai pintalan tenun setelah kuat pintalannya, ibarat seorang yang
meniup wadah yang berlubang, dan ibarat seseorang yang menulis di atas
air dengan tangannya.

Jangan bersedih, sebab usia Anda yang sebenarnya adalah kebahagiaan
dan ketenangan hati Anda. Oleh sebab itu; jangan habiskan usia Anda
dalam kesedihan, jangan boroskan malam-malam Anda dalam kecemasan,
jangan berikan menit-menit Anda untuk kegundahan, dan jangan berlebihan
dalam menyia-nyiakan hidup, sebab Allah tidak suka terhadap orang-orang
yang berlebihan.


La Tahzan